Kata visi berasal dari bahasa inggris, vision yang dapat berarti penglihatan, daya lihat, pandangan, impian atau bayangan.[1] Dalam bahasa Arab, kata visi dapat diwakili oleh kata nadzr, jamaknya indzâr, yang berarti pandangan, pemikiran, peninjauan, pertimbangan, ugkapan pemikiran, perenungan yang bersifat mendalam dan filosofis.[2]
Secara terminologi, visi yaitu tujuan jangka panjang, cita-cita masa depan, keinginan besar yang hendak diwujudkan, angan-angan, khayalan, dan impian ideal tentang sesuatu yang hendak diwujudkan. Visi adalah jawaban dari pertanyaan: what are will becoming (kita ingin menjadi apa?). seorang anak sekolah TK misalnya ditanya oleh orang tuanya: “kamu jika sudah besar ingin jadi apa?” anak TK tersebut ada yang menjawab: ingin jadi presiden, pilot, insinyur, dan sebagainya. Berbagai keinginan anak tersebut meruapakan visi bagi mereka, karena berisikan cita-cita dan keinginan yang ingin diwujudkan di masa depan.[3]
Visi pendidikan Islam sesungguhnya melekat pada visi ajaran Islam itu sendiri yang terkait dengan visi kerasulan para nabi, mulai dari visi kerasulan Nabi Adam hingga kerasulan Nabi Muhammad SAW, yaitu membangun sebuah kehidupan manusia yang patuh dan tunduk kepada Allah, serta membawa rahmat bagi seluruh alam. Firman Allah SWT:
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. al-Anbiya’ (21): 107)
Dengan demikian, visi pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: “Menjadikan pendidikan Islam sebagai pranata yang kuat, berwibawa, efektif dan kredibel dalam mewujudkan cita-cita ajaran Islam.[4]
Sebagaimana kata visi, kata misi pun berasal dari bahasa inggris, yaitu mission yang berarti tugas, perutusan, dan misi.[5] Misi lebih lanjut dapat dikatakan sebagai langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis dan efektif dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian di atas, Abudin Nata berpendapat bahwa misi pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mendorong Timbulnya Kesadaran Umat Manusia Agar Mau Melakukan Kegiatan Belajar dan Mengajar
2. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Sepanjang Hayat
3. Melaksanakan Program Wajib Belajar
4. Melaksanakan Program Pendidikan Anak Usia Dini
5. Mengeluarkan Manusia dari Kehidupan Dulumat (Kegelapan) kepada Kehidupan yang Terang Benderang
6. Memberantas Sikap Jahiliyah
7. Menyelamatkan Manusia dari Tepi Jurang Kehancuran yang Disebabkan karena Pertikaian
8. Melakukan Pencerahan Batin kepada Manusia agar Sehat Rohani dan Jasmaninya
9. Menyadarkan Manusia agar Tidak Melakukan Perbuatan yang Menimbulkan Bencana di Muka Bumi, Seperti Permusuhan dan Peperangan
10. Mengangkat Harkat dan Martabat Manusia sebagai Makhluk yang Paling Sempurna di Muka Bumi[6]
[1] Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 2003) h. 631
Tidak ada komentar:
Posting Komentar